Rabu, 09 November 2022

Langkah-langkah Cara Penginstallan Windows 10

 Cara Install Windows 10


Windows 10 adalah versi OS Windows yang diluncurkan sejak tahun 2015 oleh Microsoft dan saat ini masih menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia meskipun Windows 11 sudah dirilis. Sebagian besar laptop keluaran terbaru sudah memiliki OS ini di dalamnya. Tidak sedikit juga yang belum memiliki OS dan hanya menggunakan sistem DOS dengan tampilan teks hitam putih. Namun, tentu kita bisa instal Windows 10 di laptop DOS tersebut.


Nah, disini kita akan membahas cara install windows 10 dengan langkah yang mudah beserta gambarnya. Saya juga telah membuat tutorial untuk Windows 11 pada artikel lain, silahkan simak pada artikel cara install Windows 11. Kita bisa menginstal ulang Windows 10 pada laptop atau PC lama kita asalkan spesifikasi PC atau laptop lama kita tersebut sesuai dengan spesifikasi minimum yang dibutuhkan. Inilah syarat minimal yang dibutuhkan:


Processor: 1 gigahertz (GHz) atau lebih.

RAM: 1 GB atau lebih untuk versi 32-bit dan 2 GB atau lebih untuk versi 64-bit.

Hardisk: 20 GB atau lebih.

Pada tutorial ini kita akan menginstall Windows 10 dengan flashdisk dan DVD. Jadi silahkan pilih salah satu, jika anda memiliki media instalasi berupa DVD Windows maka bisa menggunakan DVD. Tapi jika tidak memilikinya, anda bisa menggunakan flashdisk.



Berikut adalah cara install Windows 10 dengan flashdisk atau DVD di laptop, PC dan komputer.


1. Buat Media Install Windows 10 dengan USB Flashdisk atau DVD

Cara instal Windows 10 ada 2 yaitu yang pertama adalah menggunakan USB flashdisk dan yang kedua adalah menggunakan DVD. Siapkan DVD Windows 10 jika anda memiliki DVD installer Win 10. Tapi jika tidak punya, lebih baik pakai flashdisk untuk menginstal windows.


Jika anda belum memiliki media instalasi pada flashdisk berikut ini terdapat 2 cara untuk membuat media instalasi pada flashdisk. Pertama, menggunakan Media Creation Tool resmi dari Microsoft. Kedua, menggunakan aplikasi Rufus.


Cara Membuat Media Instalasi Windows 10 menggunakan Media Creation Tool

Cara ini cocok untuk anda yang belum memiliki file ISO Windows 10. Proses ini membutuhkan koneksi internet yang cepat dan akan menghabiskan kuota kurang lebih 4GB /karena akan mendownload windows 10 secara otomatis dari Microsoft. Flashdisk anda akan diformat, jadi silahkan pindahkan file yang ada di flashdisk anda terlebih dahulu.



Unduh media creation tool di sini. Lalu, tancapkan flashdisk pada laptop atau komputer anda.


Buka media creation tool yang telah anda unduh. Lalu, pilih Accept untuk menyetujui MICROSOFT SOFTWARE LICENSE TERMS. Kemudian, pilih Create installation media (USB flash drive, DVD, or ISO file) for another PC. Lalu klik Next.


Pilihan pada media creation tool Windows 10

Pada Language pilih English (United States), Pada Edition pilih Windows 10 dan pada Architecture pilih 64-bit (x64). Lalu klik Next.


Pilihan bahasa dan versi Windows 10

Kemudian pilih USB flash drive kemudian klik Next. Selanjutnya klik pada flashdisk anda, setelah itu klik Next.


Pilihan flashdisk di Creation Tool

Tunggu hingga proses selesai, lalu klik Finish.


Cara Membuat Media Instalasi Windows 10 dengan menggunakan Rufus

Cara ini cocok untuk anda yang sudah memiliki file ISO Windows 10. Flashdisk anda akan diformat, jadi silahkan pindahkan file anda terlebih dahulu.


Unduh aplikasi rufus dari situs resminya di sini. Kemudian, tancapkan flashdisk pada laptop atau komputer anda.



Buka aplikasi rufus. Pada Boot selection pilih Disk or ISO image. Lalu, klik Select. Kemudian cari di mana file ISO anda berada.


Pada Image Option pilih Standard Windows installation. Pada Partition scheme pilih GPT. Pada Target system pilih UEFI (non CSM). Pada Volume Label isikan nama sesuai keinginan anda. Pada File system pilih FAT32. Lalu klik Start.


Tampilan aplikasi rufus

2. Ubah Pengaturan Boot Priority pada BIOS

Tancapkan flashdisk Windows 10 jika ingin menggunakan flashdisk atau masukkan DVD win 10 jika ingin menggunakan DVD. Kemudian, nyalakan laptop atau PC anda.


Setelah layar menyala, segera tekan tombol ESC, DEL, F1 atau F2 pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Tombol yang harus ditekan tersebut berbeda-beda pada tiap merek BIOS, namun sebagian besar merek BIOS menggunakan tombol ESC. Untuk mengetahuinya, silahkan anda baca saat laptop baru saja menyala (setelah menekan tombol power). Biasanya ada keterangan Press ESC to setup atau keterangan tombol lainnya sebelum masuk OS.


Setelah berhasil masuk BIOS, arahkan ke Menu pengaturan Boot. Setiap merek BIOS memiliki menu yang berbeda. Biasanya pengaturan Boot priority berada di menu Boot. Untuk mengarahkannya kita bisa membaca keterangan yang ada pada sisi atau di bawah BIOS. Seperti pada contoh di bawah ini laptop saya menggunakan PhoinexBIOS dan cara mengarahkannya menggunakan arah kanan atau kiri.


Pengaturan BIOS

Ubah boot pertama menjadi USB atau Removable Devices jika anda menggunakan flashdisk, atau jika anda menggunakan DVD ubah boot pertama menjadi CD-ROM Drive. Ini juga berbeda disetiap BIOS. Pada contoh kali ini caranya adalah pilih Removable Device jika menggunakan flashdisk. Lalu, sesuai keterangan di kanan layar, kita harus menggunakan tombol + untuk menaikkan ke posisi pertama.


Pengaturan prioritas Boot di BIOS

Kemudian, simpan dan tutup BIOS dengan menekan F10 sesuai keterangan di bawah layar BIOS tersebut.


Laptop atau komputer akan restart secara otomatis.


Tips: Jika anda menggunakan laptop, pastikan baterai laptop anda penuh agar tidak mati saat proses instalasi. Disarankan lebih baik anda men-charge laptop saat instalasi.


3. Mulai Proses Menginstall Windows 10

Tekan enter atau sembarang tombol pada keyboard untuk memulai instal Windows 10 saat mendapatkan tampilan Press any key to boot from CD or DVD.


Tekan untuk boot dari DVD

Ubah Time and currency format dengan memilih Indonesian (Indonesia). Kemudian klik Next.


Pemilihan bahasa saat install Windows 10

Klik Install Now untuk melanjutkan proses instalasi. Kemudian tampil jendela Activate Windows. Klik I don’t have a product key jika anda tidak memiliki serial number atau product key. Jika anda memiliki product key atau serial number yang sudah anda beli secara resmi dari Microsoft anda dapat mengisikannya pada kolom tersebut.


Opsi tanpa product key

Lalu muncul jendela Select the operating system you want to install. Silahkan pilih sesuai keinginan anda. Rekomendasi saya adalah pilih Windows 10 Pro lalu klik Next.


Kemudian akan tampil jendela Applicable notices and license terms. Klik I accept the license terms untuk menyetujuinya kemudian klik Next. Lalu pilih Custom: Install Windows only (advanced) untuk menginstal Windows 10 secara clean install.


Baca juga: cara cek windows 10 asli.


4. Buat Partisi Pada Hardisk

Ini adalah proses yang paling penting. Pada contoh kali ini kita install Windows 10 di SSD atau hardisk yang baru, jadi tidak ada file dan partisi di dalamnya. Dengan hardisk berkapasitas 256 GB. Saya ingin membagi hardisk menjadi 2 partisi.


Partisi C berkapasitas 128 GB untuk OS

Partisi D untuk data berkapasitas sisanya.

Klik New untuk membuat partisi lalu isikan berapa GB partisi yang ingin dibuat. Contohnya 128 GB maka dalam MB adalah 128000. Lalu klik Apply. Lalu klik OK untuk konfirmasi.


Membuat partisi hardisk saat install Windows 10

Secara otomatis Windows akan membuat 2 partisi. Pertama untuk System Reserverd sekitar 500 MB. Kedua, partisi yang kita buat yaitu 128 GB. Jadi jangan heran jika tiba-tiba ada 2 partisi padahal kita baru membuat 1 partisi dan jangan hapus partisi pertama tersebut.


Catatan: Terkadang pada proses ini saya gagal membuat partisi saat menginstall pada laptop yang agak tua, jika anda mengalaminya juga solusinya adalah gunakan flashdisk jenis lama, jangan gunakan USB flashdisk 2.0, 3.0 atau terbaru lainnya. Namun untuk laptop baru, flashdisk apapun bisa digunakan.


Lihat juga cara mengatasi error windows script host access is disabled on this machine.



Selanjutnya kita buat lagi 1 partisi. Klik pada drive yang paling bawah Unallocated Space yaitu space yang belum dialokasikan (bisa kita sebut sisa dari partisi sebelumnya). Lalu pada Size jangan diubah karena itu adalah kapasitas sisa yang tersedia. Kemudian klik Apply.


Membuat beberapa partisi Windows 10

Kemudian klik pada partisi yang ingin kita install. Pada contoh ini kita ingin menginstall di Partition 2 sesuai rencana kita di atas. Jadi, klik pada Partition 2. Lalu, klik Next.


Memilih partisi untuk menginstall Windows 10

5. Tunggu Hingga Proses Penyalinan File Selesai

Proses instalasi windows ke partisi hardisk dimulai. Proses ini memakan waktu sekitar 15 menit sesuai kecepatan CPU, kapasitas RAM dan kecepatan read-write hardisk kita. Proses yang memakan waktu paling lama adalah nomor 2 yaitu Getting files ready for installation. Tunggu hingga selesai.


Proses menyalin data Windows 10

Setelah proses Installing updates selesai maka laptop atau PC akan restart secara otomatis.


Setelah restart secara otomatis, Jangan tekan apapun pada keyboard saat ada tampilan “Press any key to boot from CD or DVD…“. Biarkan proses selanjutnya berjalan secara otomatis.


Lalu akan tampil loading Windows 10 dengan teks Getting ready kurang lebih 5 menit, namun tentu ini sesuai kecepatan komputer atau laptop kita. Tunggu proses berjalan hingga komputer atau laptop restart lagi secara otomatis.



Terkadang proses getting ready windows 10 lama saat instal ulang. Hal ini adalah hal yang normal khususnya jika menggunakan laptop atau komputer jadul. Namun jika proses tersebut lebih dari 30 menit maka kemungkinan hardisk atau komponen lain bermasalah.


Sekali lagi jangan tekan tombol apapun pada keyboard saat ada tampilan “Press any key…”. Maka proses akan berlanjut ke pengaturan Windows.


Baca artikel lainnya: cara mengaktifkan windows defender.


6. Ubah Wilayah Pengguna

Pada tampilan Let’s start with region, pilih Indonesia untuk menentukan wilayah kita berada di negara Indonesia. Lalu klik Yes.


7. Pengaturan Keyboard Layout Pengguna

Pada tampilan Keyboard layout. Biarkan tetap US karena keyboard layout standart di Indonesia adalah US lalu klik Yes. Kemudian pada Want to add a second keyboard layout? pilih Skip.


Simak tutorial lain untuk mengatasi laptop tidak bisa masuk windows.


8. Pengaturan Fitur Windows 10

Pada Let’s connect you to a network pilih I don’t have internet jika kita tidak ingin menggunakan internet saat ini. Kemudian muncul There’s more discover when you connect to the internet. Pilih Continue with limited setup jika kita tidak ingin menyambungkan dengan internet saat ini.


Lalu komputer akan restart secara otomatis lagi. Setelah restart, saat “Press any key to boot from CD or DVD…”. Jangan tekan tombol apapun di keyboard. Maka proses akan lanjut kembali.



Kemudian akan tampil Let’s connect you to a network lagi, dan sekali lagi pilih I don’t have internet jika kita tidak ingin menggunakan internet saat ini. Lalu pilih Continue with limited setup.


Lihat juga cara mengatasi error api-ms-win-crt-runtime-l1-1-0.dll di Windows 10.


9. Buat Nama Pengguna dan Password

Isi nama pengguna untuk Windows 10 yang baru diinstall. Isikan nama sesuai keinginan kita. Lalu klik Next.


Pembuatan user di Windows 10

Lalu isikan password jika ingin menggunakan password saat login, jika tidak silahkan dikosongi. Kemudian klik Next.


Lalu pada tampilan Do more across devices with activity history klik Yes. Pada Choose privacy settings biarkan default lalu klik Accept. Lalu proses akan berlanjut secara otomatis jadi silahkan tunggu dan jangan dimatikan komputernya.


Baca juga: cara membagi partisi di windows 10.


Kemudian kita akan dibawa ke desktop Windows 10 yang baru saja kita install. Proses instalasi selesai dan Win 10 siap digunakan.


Tampilan desktop awal Win 10

Setelah menginstall Windows 10 selanjutnya kita harus menginstall driver laptop atau komputer kita agar semua perangkat seperti webcam, audio, VGA dan lainnya berjalan dengan baik. Jika ada pertanyaan tentang cara install windows 10 silahkan kirim melalui kolom komentar.

Tentang Pengertian Dan Sejarah Windows

 pengertian windows dan sejarah windows lengkap

Pengertian Windows Beserta Fungsi dan Sejarah Windows (Mulai dari Tahun 1985)

Saat menggunakan komputer, pastilah terlebih dahulu kita harus menginstall operating system untuk komputer tersebut.

Operating System (OS) atau sistem operasi merupakan perangkat lunak yang dibutuhkan agar sebuah komputer dapat berfungsi dengan baik. OS menghubungkan antara perangkat keras dengan berbagai perangkat yang terdapat pada komputer sehingga dapat saling terintegrasi.

Salah satu OS berbayar yang telah digunakan secara luas adalah Windows. Dari masa ke masa, Windows terus mengalami perkembangan dan masih merupakan salah satu OS yang paling banyak digunakan. Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengenai pengertian Windows, sejarah windows, dan fungsinya.

Pengertian Windows

Pengertian Windows

Windows merupakan sebuah sistem operasi yang diciptakan oleh Microsoft, dimana sistem operasi ini menyediakan antarmuka grafis (GUI / Graphical User Interface) agar lebih mudah dioperasikan.

Dengan adanya Windows, pengguna tidak perlu lagi mengetikkan perintah melalui command line layaknya pada MS-DOS. Cukup dengan menggunakan mouse atau keyboard, pengguna dapat memberikan perintah untuk membuka menu, kotak dialog, menjalankan aplikasi, menghapus file dan lain sebagainya.

Fungsi Windows

Berikut merupakan beberapa fungsi dari sistem operasi Windows:

  1. Menghubungkan antara aplikasi dan perangkat keras, sehingga dapat terintegrasi bekerja secara konsisten dan stabil.
  2. Mengendalikan dan mengelola sumber daya yang sedang dijalankan, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras pada komputer
  3. Mengelola proses yang terdiri dari persiapan, penjadwalan, serta pemantauan program yang sedang dijalankan.
  4. Mengelola data input dan output serta mengendalikannya.

Sejarah Windows

Windows pertama kali diperkenalkan pada tahun 1985. Setelah berpuluh tahun kemudian, banyak hal yang telah berubah, namun beberapa juga tetap dipertahankan. Untuk lebih mengenal sejarah Windows dari versi awal hingga versi saat ini, mari simak sejenak sejarah Windows berikut ini.

Windows 1 – November 1985

Windows 1 – November 1985

Dari sinilah Windows bermula, perkembangannya dipelopori oleh Bill Gates, yang juga seorang founder Microsoft. Windows 1 original diluncurkan pada tahun 1985, yang merupakan percobaan pertama terhadap antarmuka grafis (GUI) versi 16-bit. Ciri khas Windows 1 adalah sangat bergantungnya pada penggunaan mouse.

Untuk membantu pengguna agar lebih familiar terhadap sistem ini, Microsoft juga turut menyertakan sebuah game, yaitu Reversi yang cara memainkannya sangat bergantung pada kontrol mouse, sehingga membuat orang terbiasa menggerakkan mouse.

Windows 2 – Desember 1987

Dua tahun setelah Windows 1 diluncurkan, Windows terus dikembangkan, terbukti dengan diluncurkannya Windows 2 pada Desember 1987. Salah satu inovasi terbesar yang muncul di Windows 2 adalah kemampuannya untuk meminimalkan atau memaksimal diri, yang dahulu hanya bisa dilakukan dengan “iconising” atau “zooming”. Control panel dan berbagai pengaturan lainnya dijadikan satu sehingga memudahkan penggunanya, hal ini pun bertahan hingga saat ini.

Windows 3 – Mei 1990

Windows 3 – 1990

Windows pertama yang membutuhkan hard drive diluncurkan pada tahun 1990. Windows 3 merupakan versi Windows yang membuatnya tersebar luas dengan sukses yang kemudian menyaingi Macintosh milik Apple Inc. dan Commodore Amiga. Windows 3 memperkenalkan kemampuan untuk menjalankan program MS-DOS, yang juga mendukung 256 warna sehingga interface terlihat lebih berwarna. Permainan kartu Solaitaire merupakan salah satu inovasi dalam Windows 3.

Windows 3.1 – 1992

Pada tahun 1992, Windows 3.1 diperkenalkan dengan ciri khas utama berupa adanya font TrueType. Permainan Minesweeper mulai bisa dimainkan dengan Windows 3.1 yang memerlukan RAM sebesar 1 MB untuk dapat bekerja. Windows 3.1 juga merupakan versi windows pertama yang didistribusikan melalui CD-ROM.

Windows 95 – Agustus 1995

Hal yang paling menonjol dari Windows 95 adalah diperkenalkannya tombol Start dan Menu Start, yang sampai saat ini masih ada dan terletak di pojok kiri bawah layar. Windows 95 juga memperkenalkan sistem 32-bit, yang dapat melakukan multitasking.

Tidak hanya itu, Windows 95 juga dibekali dengan taskbar sehingga akan mempermudah pengguna dalam mengoperasikan OS ini. MS-DOS masih memiliki peran penting bagi Windows 95, yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai program. Internet Explorer mulai dikenalkan pada versi Windows ini.

Windows 98 – Mei 1998

Windows 98 – Juni 1998

Diluncurkan pada tahun 1998, Windows versi ini sudah dilengkapi dengan Internet Explorer 4Outlook ExpressWindows Address BookMicrosoft Chat, dan NetShow Player. Netshow Player kemudian digantikan dengan Windows Media Player pada Windows 98 edisi ke-2 pada tahun 1999.

Penggunaan USB mulai berkembang pesat pada Windows 98, termasuk USB hubs dan USB mice. Salah satu perubahan besar yang juga terjadi pada Windows 98 adalah adanya Windows Driver Model untuk komponen komputer dan accesories, yaitu sebuah driver yang mendukung semua versi Windows di masa setelahnya.

Windows Millenium Edition (ME) – September 2000

Banyak yang berpendapat bahwa Windows ME merupakan versi yang kurang begitu bagus. Walau begitu, Windows yang diluncurkan pada September 2000 ini memperkenalkan beberapa konsep penting untuk para penggunanya, seperti sistem recovery otomatis. Pada Windows ME, pertama kali diperkenalkan Internet Explorer 5.5Windows Media Player 7, dan Windows Movie Maker.

Windows 2000 – Februari 2000

Dapat dikatakan sebagai kembaran Windows ME, karena lahir pada tahun yang sama. Windows 2000 selanjutnya dikembangkan menjadi Windows XP. Pada Windows 2000, hal yang paling menonjol adalah mulai diperkenalkan sistem hibernation yang terletak bersamaan dengan shutdown, restart dan stand by.

Windows XP – Agustus 2001

Windows XP – Oktober 2001

Windows XP merupakan salah satu versi Windows yang paling banyak disukai oleh pengguna. Berbasiskan Windows 2000 dan juga elemen yang ramah pengguna dari Windows ME, pada Windows XP, menu Start berwarna hijau dan taskbar memiliki tampilan visual yang sangat baik. Pada Windows XP, diperkenalkanlah ClearType, sebuah program yang didesain untuk memudahkan sebuah teks dibaca pada layar, juga beberapa inovasi lainnya seperti CD-burning, dan fitur autoplay dari sebuah CD.

Windows XP merupakan operating system yang paling lama digunakan, bahkan update dari Windows XP masih tersedia hingga April 2014, 13 tahun setelah pertama kali diluncurkan. Masalah terbesar yang dihadapi Windows XP adalah keamanannya (walaupun terdapat firewall di dalamnya). Karena kepopulerannya, banyak hacker yang mengeksploitasi program atau sistem Windows XP, misalnya pada bagian Internet Explorer.

Windows Vista – November 2006

Windows XP mengalami tingkat popularitasnya 6 tahun setelah diluncurkan, setelah kemudian Windows Vista hadir pada November 2006. Pada Windows Vista, tampilan Windows lebih fokus pada elemen transparan, seperti search dan security di dalamnya. Pada Windows Vista, terdapat Windows Media Player 11, dan IE 7, juga terdapat speech rocognition, Wondows DVD Maker, serta Photo Gallery di dalamnya.

Walau begitu, Windows Vista sering membuat penggunanya terganggu karena request berbagai macam aplikasi yang ditawarkan. Windows Vista juga berjalan dengan sangat lambat pada komputer lama, bahkan beberapa versi Vista tidak dapat digunakan di PC tertentu. Bahkan banyak orang yang mengatakan bahwa Windows Vista ini merupakan “produk gagal“.

Windows 7 – Juli 2009

Windows 7 – Oktober 2009

Windows 7 diluncurkan dengan misi memperbaiki berbagai macam masalah dan kritik yang diterima oleh Windows Vista. Microsoft menambah kemudahaan pengguna dengan desain dari Windows 7 yang lebih baik. Windows 7 dapat dijalankan dengan lebih cepat, stabil, dan mudah, sehingga banyak pengguna yang akhirnya beralih ke Windows 7 dari sebelumnya XP atau Vista.

Windows 8 – Oktober 2012

Dipasarkan pada Oktober 2012, Microsoft berharap Windows 8 menjadi primadona baru bagi pengguna komputer (yang sebelumnya sudah puas dengan Windows 7). Hal yang paling mencolok dari Windows 8 adalah adanya widget untuk menggantikan daftar berbagai program di tombol Start.

Walaupun begitu, tampilan desktop masih sedikit mirip seperti Windows 7. Windows 8 dapat dijalankan dengan lebih cepat (terutama pada proses booting) dibanding versi Windows sebelumnya. Windows 8 juga dilengkapi dengan USB 3.0.

Windows 8.1 – Oktober 2013

Windows 8.1 – Oktober 2013

Sebelumnya, Windows 8 tidak memiliki tombol Start di bagian dekstopnya. Hal ini kemudian diperbaiki oleh Microsoft dengan dihadirkannya Windows 8.1 yang dirilis pada Oktober 2013 . Windows 8.1 memunculkan kembali tombol Start, namun dengan ikon yang bergambar empat jendela (logo Windows versi flat), bukan tulisan “Start”. Kembalinya tombol Start ini diharapkan agar lebih memudahkan pengguna yang masih menggunakan mouse dan keyboard tanpa layar sentuh.

Lokasi tombol Start pada Windows 8.1 sama dengan Windows 7, yakni berada di pojok kiri bawah desktop. Perbedaan lain antara Windows 8.1 dengan 8 terletak pada ukuran tile pada Start Screen. Ukuran tile pada Windows 8.1 terlihat jauh lebih fleksibel dan bervariasi.

Windows 10 – Juli 2015

Windows 10 – 30 September 2014

Windows 10 ini dirilis pada Juli 2015. Pada Windows 10 tetap dipertahankan tombol Start dengan desktop yang lebih seimbang. Windows 10 ini memiliki tampilan yang elegan dan minimalis sehingga membuat penggunanya nyaman dalam menggunakannya.

Beberapa fitur yang menarik dari Windows 10 adalah adanya kemampuan untuk mengganti keyboard menjadi mode mouse dan mode tablet, seperti pada komputer seperti Surface Pro 3 yang keyboardnya dapat dilepas. Dengan berbagai kelebihan Windows 10 yang menarik dan memukau, membuat banyak pengguna yang berbondong-bondong melakukan upgrade dari sistem operasi lama mereka ke Windows 10.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian Windows beserta fungsi dan sejarah Windows. Setiap versi Windows memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga tiap orang memiliki preferensi tersendiri untuk mempertahankan versi Windows yang ia miliki atau menggantinya dengan versi yang lebih baru. Yang jelas, kenyamanan pengguna menjadi salah satu prioritas terpenting yang harus diperhatikan saat Windows mengeluarkan versi barunya nanti.